Industri

Serap CPO 3 Juta KL, PLN Ingin Harganya Lebih Murah dari Solar 

JAKARTA-Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Apbrobi) saat ini tengah melakukan nego harga degan pihak PT Perusahaan Listrik Negara, untuk pemasokan sekitar 3 juta kiloliter (KL) sebagai bahan baku Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PLN yang semula berbahan bakar Solar.

"Saat ini masih dilakukan negosiasi harga berapa dijual ke PLN, sebab PLN ingin lebih murah ketimbang solar. PLN akan menggunakan kurang lebih 3 juta KL untuk kebutuhan mereka," ucap Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), MP Tumanggor saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 April 2019.

Tumanggor menjelaskan dalam surat yang diajukan ke PLN, pihaknya menawarkan harga CPO sebesar Mean of Platts Singapore (MOPS) dikurangi 2 persen.

"Sekarang lagi pembahasan harga. Kita meminta dalam surat kita adalah MOPS dikurangi 2 persen. Tapi PLN meminta MOPS dikurangi 16 persen," paparnya seperti dikutip dari Kumparan.

Dia menegaskan ketika sudah ada kesepakatan harga, pihaknya siap langsung memasok kebutuhan CPO ke PLN. Menengok stok CPO saat ini sudah tersedia.

Namun, Tumanggor mengungkapkan, PLTD milik PLN baru siap untuk menyerap 600 ribu KL. Sebab untuk menggunakan CPO, PLTD itu harus memakai converter.

"Yang siap tahun ini 600 ribu KL, pembangkit yang bisa langsung isi CPO itu 600 ribu KL," tegas Tumanggor.(rdh)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar